TUBAN, – Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang, masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, termasuk di wilayah Satgas TMMD Ke-123 Di Desa Bader, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Rabu, (26/02/2025).
Untuk mengatasi masalah Kondisi yang berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitif anak yang nantinya dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. , berbagai pihak telah berperan aktif, termasuk Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 Kodim 0811/Tuban, yang secara khusus menjalankan program penanggulangan stunting melalui pembagian tambahan makanan bergizi kepada balita.
Komandan Satgas TMMD Ke-123 Kodim 0811/Tuban, Letkol Inf Dicky Purwanto, S.Sos., M.I.P., mengungkapkan, bahwa beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya prevalensi stunting di wilayah ini meliputi kurangnya asupan gizi seimbang, pengetahuan yang terbatas tentang pola asuh anak yang benar, akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan, serta sanitasi yang kurang memadai.
“Semua faktor ini saling berkaitan dan berkontribusi pada terjadinya stunting, yang jika tidak ditangani secara serius, dapat mengakibatkan dampak jangka panjang yang merugikan, ” ungkap Dansatgas TMMD.
Sebagai bagian dari upaya menekan angka stunting, Satgas TMMD ke-123 Kodim 0811/Tuban menjalankan program distribusi tambahan makanan bergizi untuk balita berupa, paket makanan yang dibagikan terdiri dari susu, biskuit, dan bahan makanan lain yang mengandung nutrisi penting bagi pertumbuhan anak. Pemilihan jenis makanan ini didasarkan pada kebutuhan nutrisi balita yang sedang dalam masa pertumbuhan, di mana asupan protein, kalsium, vitamin, dan mineral.
“Ini sangat penting untuk mendukung perkembangan fisik dan otak mereka, ” Tutup Dansatgas TMMD Letkol Dicky. (Farozich)